Peran Umkm Wanita Tinggi, Beresiko Kena Penipuan-Butuh Edukasi Keuangan

Surabaya –
Peran wanita selaku pelaku UMKM di Jawa Timur dikala ini cukup signifikan. Berdasarkan data Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, 54% dari sekitar 9,78 juta pelaku UMKM merupakan perempuan.
Namun sayangnya wanita selaku pelaku UMKM juga cukup rentan mengalami banyak sekali risiko. Termasuk keselamatan dalam ruang ekonomi digital. Apalagi dikala ini marak terjadi banyak sekali kejahatan digital menyerupai penipuan, pertolongan online ilegal, dan lainnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari menyampaikan pengertian tentang literasi keuangan dan literasi digital menjadi hal yang penting.
Baca juga: BI dan Pemkot Kediri Kolaborasi Genjot Ekonomi Syariah dan Ekosistem Halal |
“Perempuan mesti melek keuangan dan terliterasi serta membedakan mana yang legal dan ilegal. Harus bijaksana dalam penggunaan produk keuangan untuk kemakmuran keluarga,” ujar Friderica usai diskusi Perempuan Pejuang Ekonomi Keluarga di Surabaya, Sabtu (31/8/2024).
Sementara Deputi Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menerangkan bahwa dikala ini juga ada tren wanita memiliki saluran kepada teknologi digital yang lebih tinggi dibanding pria.
“Maka jika tidak diimbangi literasi keuangan yang baik, pasti akan merugikannya. Seperti terjerat pinjol, judi online, itu alasannya merupakan pengertian yang rendah. Perlu diketahui bagaimana menggunakan metode pembayaran yang baik,” tutur Destry.
Baca juga: Jangan Lewatkan! Catat Jadwal Gintangan Bamboo Festival 2024 |
Dirinya juga membagikan beberapa kiat agar wanita tidak menjadi korban kejahatan digital dalam bidang keuangan. Di antaranya tidak gampang yakin dengan instruksi QRIS yang dikala ini mulai menjadi metode pembayaran favorit masyarakat. Selain itu menentukan nama merchant atau akseptor QRIS sesuai dengan tujuan dikala bertransaksi.
Kemudian waspadai modus penipuan online lewat pengantaran aplikasi atau dokumen mencurigakan. Serta jangan gampang melakukan klik kepada tautan yang belum sanggup ditentukan kebenarannya.
“Teknologi dikala ini menenteng kemudahan, tetapi juga menimbulkan tantangan baru. Ibu-ibu mesti arif dalam mengoperasikan layanan digital, mesti senantiasa berhati-hati kepada banyak sekali risiko,” pungkasnya.

Video: Berkah Lebaran, Pengrajin Songkok Kebanjiran Pesanan
Video: Berkah Lebaran, Pengrajin Songkok Kebanjiran Pesanan
umkmumkm di jawa timuredukasi keuanganberita jawa timurjawa timurberita jatim