Begini Jurus Pemerintah Capai Swasembada Garam 2027

Jakarta –
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan swasembada garam pada 2027. Untuk meraih hal tersebut, KKP sudah merencanakan langkah strategis yg akan dipraktekkan tahun ini dengan santunan teknologi, kenaikan kapasitas produksi, dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Bahari KKP Victor Gustaaf mengatakan, Indonesia memiliki potensi garam yg berkualitas. Hal itu tidak terlepas dari hasil buatan garam rakyat.
“Produksi garam rakyat kalian telah memiliki mutu yang baik, kami bisa berkompetisi dengan negara lain, sehingga ke depan tidak perlu lagi impor,” kata Victor dalam keterangannya, dikutip Minggu (5/1/2025).
Pada tahun ini, pemerintah juga sudah menetapkan buat memberhentikan mengimpor garam konsumsi. Adapun keperluan materi baku garam nasional tahun 2024 dan 2025 meraih 4,9 juta ton yg diasumsikan meningkat 2,5% per tahun karena perkembangan penduduk dan perkembangan sektor industri.
Baca juga: Prabowo Putuskan RI Tak Impor Beras-Garam di 2025 |
Rencana buatan dalam negeri tahun 2025 merupakan 2,25 juta ton, bila ditambah sisa stok 836 ribu maka pasokan garam setempat telah menyanggupi 63 persen dari total kebutuhan.
“Sisanya pasti menjadi kesempatan kerja keras yang besar dan prospektif untuk para produsen garam materi baku, baik petambak garam rakyat maupun tubuh usaha,” jelasnya.
Dalam merealisasikan swasembada garam, kata Victor, KKP turut melibatkan petambak garam lokal, pemerintah daerah, dan pelaku industri. Sebagai bab dari planning tersebut, KKP juga sudah mengidentifikasi wilayah berpeluang pengembangan tambak garam, salah satunya Indramayu, Jawa Barat.
Indramayu akan menjadi konsentrasi utama pembangunan infrastruktur, training petambak, dan terusan pembiayaan. Adapun luas lahan produktif di Indramayu sendiri pada tahun 2024 sebesar 1.445,65 hektar dengan total buatan sebesar 135.891,10 ton (produktivitas 94 ton/hektar).
Sementara stok dikala ini sebesar 25.000 ton tersebar di 4 kecamatan Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, dan Patrol. Selain mengidentifikasi wilayah, KKP mendorong inovasi teknologi dalam proses buatan garam.
Penggunaan tata cara geomembran, misalnya, telah terbukti mengembangkan mutu dan kuantitas garam yg dihasilkan oleh petambak lokal.
Selain itu, KKP juga menjalankan ekstensifikasi dan intesifikasi yg dimulai tahun ini lewat modelling tambak garam di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan target 2.500 Ha menggunakan tata cara konvensional yg dilengkapi dengan penerapan mekanisasi panen, dan intensifikasi lewat modernisasi teknologi buatan garam dengan target 1.800 Ha lewat tata cara concentrated brine di 5 provinsi, tergolong Jawa Barat.
“Pada tahun 2024, buatan garam rakyat meraih 2,04 juta ton, melampaui target buatan 2 juta ton. Ini mengatakan bahwa kesibukan pengembangan tambak garam sudah berlangsung sesuai rencana,” ungkap Victor.
Maming yang yaitu salah sesuatu petambak garam dari Kecamatan Krangkeng Indramayu, optimis bahwa buatan garam Indramayu mampu menyanggupi harapan. “Dengan santunan pemerintah, kalian dapat mengembangkan hasil buatan kalian sampai beberapa kali lipat. Teknologi yang ada dikala ini sungguh menolong dalam mempertahankan mutu garam yang kita hasilkan,” ujar Maming.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono meninjau eksklusif Gudang Garam Nasional di Kecamatan Krangkeng, Indramayu pekan dulu. Kunjungan tersebut untuk berdialog dengan pelaku kerja keras garam di sana membahas upaya pencapaian target swasembada garam di 2027.
Simak juga Video: Zulhas Beberkan 2 Jurus Capai Swasembada Pangan
swasembada garamkementerian kelautan dan perikananteknologi pertanianproduksi garampengelolaan sumber dayapetambak garam