Sri Mulyani Penjelasan Dikatakan Menteri Keuangan ‘Pelit’, Begini Katanya

Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluruskan penglihatan wacana dirinya yang dianggap selaku Bendahara Negara ‘pelit’. Persepsi itu sebelumnya dibilang oleh mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita di saat menceritakan pengalamannya betapa susahnya meminta anggaran.
Awalnya Enggar mengatakan, Sri Mulyani sosok Bendahara Negara yang sungguh ketat untuk mengeluarkan uang. Meskipun ia paham jikalau tidak begitu maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa jebol.
“Sebagai Bendahara Negara, ketat betul beliau. Beliau lebih menegaskan tidak digemari tergolong oleh koleganya yakni saya sendiri, ya agak-agak sulit terhadap Ibu Sri Mulyani alasannya yakni setiap saya minta uang, sebelum saya bicara, dia telah menyatakan ‘tidak dulu’. Tetapi kita bisa bayangkan kalau Bendahara Negara mengiyakan semua, maka jebol lah APBN ini,” kata Enggar dalam jadwal BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024).
Baca juga: Jokowi Cerita Prabowo Sering Bertemu Sri Mulyani Bahas RAPBN 2025 |
Sri Mulyani kemudian mengklarifikasi. Sebagai Menteri Keuangan, dia merasa selaku pendengar yang bagus dengan menyimak seluruh usul kementerian dan forum (K/L) hingga menampilkan afirmasi terhadap program-program yang memang solid dan bisa dilakukan dengan baik.
“Kalau tadi Pak Enggar menampilkan penglihatan dan membangun reputasi bahwa Menteri Keuangan senantiasa bilang ‘tidak dulu’, padahal tidak begitu. Saya ini tergolong pendengar yang baik, seluruh usul senantiasa saya dengarkan sehingga kemudian bisa didudukkan. Kalaupun ada ruangan fiskal kita senantiasa menampilkan afirmasi terhadap program-program yang memang solid dan bisa dilakukan dengan baik,” ucap Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, hal itu yakni faktor kehati-hatian dari seorang Bendahara Negara. Jika dia ‘pelit’ disebut tidak ada pembangunan dalam 10 tahun terakhir ini.
“Jadi jangan hingga nanti saya ditempelin dengan goresan pena Mrs. No, alasannya yakni tidak. Kalau saya no, memiliki arti tidak ada pembangunan dalam hal ini, buktinya ada. Jadi, ini duduk kasus selektivitas dan kualitas. Tentu ini juga menampilkan bahwa kita seluruhnya menggunakan duit rakyat secara responsible,” tutur Sri Mulyani.
Baca juga: Jadi Guru Dadakan, Sri Mulyani Kenalkan APBN ke Murid SMA |
Terlebih di saat pandemi COVID-19, seluruh acara ekonomi penduduk lumpuh dan di situ penduduk mengandalkan peranan APBN. Saat itu pemerintah melakukan aneka macam penggunaan instrumen fiskal yang tidak biasa.
“Kami dengan Bank Indonesia melakukan komunikasi secara hati-hati, konstruktif dan transparan terhadap seluruh pelaku pasar dan masyarakat, tergolong terhadap politisi sehingga kita bisa merancang dan mengkonstruksikan suatu effort yang luar biasa, tetapi tetap prudent dan memiliki dapat diandalkan yang terjaga. Indonesia tergolong negara yang sedikit sekali negara di dunia ini yang dapat melakukan konsolidasi fiskal pasca pandemi cuma dalam waktu dua tahun, itu tidak terjadi di banyak negara,” pungkas Sri Mulyani.
Simak: Respons Sri Mulyani di saat Didoakan Makara Menteri di Pemerintahan Prabowo