Mobil

Pemerintah Tolak Beri Insentif Kendaraan Beroda Empat Hybrid, Begini Jawaban Gaikindo

Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-31 yang digelar 18-28 Juli 2024 di ICE BSD City, Tangerang. GIIAS merupakan pekan raya otomotif terbesar. Pengunjung memadati arema GIIAS 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (18/7/2024).
Pemerintah memastikan tidak menampilkan insentif perhiasan untuk industri otomotif (Foto: Andhika Prasetia/)

Jakarta

Pemerintah lewat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tak mulai merubah atau memperbesar kebijakan insentif buat industri otomotif. Hal ini memastikan bahwa kendaraan beroda empat hybrid tidak mendapat insentif.

Airlangga menyampaikan pemerintah tak mulai merubah atau memperbesar kebijakan insentif bagi otomotif. Sebab, dengan kebijakan insentif fiskal yang ada di sekarang ini menyerupai bagi kendaraan beroda empat listrik atau electric vehicle (EV), pemasaran kendaraan beroda empat disebut masih bagus. Begitu pun pemasaran kendaraan beroda empat hybrid.

“Tentu jikalau bagi otomotif kebijakan sudah dikeluarkan, jadi tak ada kebijakan pergantian atau perhiasan lain,” kata Airlangga dikutip CNBC Indonesia.

Baca juga: Airlangga: Tak Ada Bonus buat Mobil Hybrid

Insentif fiskal buat kendaraan beroda empat konvensional pun tidak akan diberikan. Sebab, pemerintah menilai pemasaran kendaraan beroda empat di pekan raya Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) telah terbilang baik dan naik dibanding tahun dulu.

“PPnBM DTP kan kemarin sudah dipastikan tidak, alasannya yaitu dari hasil yg kemarin, meski kuartal I agak menurun, tapi di hasil GIIAS kemarin kan cukup elok untuk hybrid, semuanya,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto keputusan itu. Menurut Jongkie, keputusan pemerintah itu mesti diterima oleh anggota Gaikindo.

“Ya mesti diterima,” kata Jongkie terhadap detikOto, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Toyota: Kasih Insentif Mobil Hybrid Nggak Bakal Rugi!

Menurut Jongkie, keputusan ini menghasilkan distributor pemegang merek (APM) mesti mencari upaya yang lain dalam mendongkrak pemasaran kendaraan. Sebab, dibanding tahun dahulu, pemasaran kendaraan beroda empat pada tahun ini memang turun.

“Para APM mesti cari upaya yang lain untuk sanggup mengembangkan angka penjualan,” sebut Jongkie.

Dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pemasaran kendaraan beroda empat secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) sepanjang Januari hingga dengan Juni 2024 tercatat cuma 408.012 unit. Capaian sepanjang Januari-Juni tersebut minus 19,4 persen dibandingkan periode sama tahun kemudian yang meraih 506.427 unit.

Produksi kendaraan beroda empat di Tanah Air pun ikutan anjlok. Pada semester sesuatu 2024, bikinan kendaraan beroda empat di Indonesia hanya 561.772 unit, turun 20 persen dibandingkan periode yg serupa tahun dulu. Pada periode sama tahun 2023, bikinan kendaraan beroda empat meraih 702.144 unit.

20D

Disubsidi Rp 70 Juta, Seberapa Laku Mobil Listrik?

20D

Disubsidi Rp 70 Juta, Seberapa Laku Mobil Listrik?


insentif kendaraan beroda empat hybridgaikindopenjualan mobilindustri otomotifpenjualan kendaraan beroda empat turun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *