Belum Diputus Pemerintah, Harga Minyakita Di Lubuklinggau Telah Naik

Lubuklinggau –
Meski rencana peningkatan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita belum diketok palu Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, tetapi para pedagang pasar di Lubuklinggau telah memaksimalkan harga tersebut.
Diketahui harga eceran tertinggi (HET) Minyakita di ketika ini Rp 14.000 per liter dan mulai naik menjadi Rp 15.700 per liter. Namun di Pasar Lubuklinggau sendiri harga Minyakita sudah naik semenjak Idul Fitri kemarin.
Salah sesuatu pedagang Minyakita di Pasar Inpres Lubuklinggau, Maryam, mengaku harga jual Minyakita sudah meraih Rp 17.000 per liter.
“Dari Idulfitri telah segitu harganya, hingga kini masih Rp 17.000,” katanya di ketika dijumpai detikSumbagsel, Sabtu (20/7/2024).
Ad interim itu, Kabid Pengendalian barang pokok dan barang utama lainnya, Andang Arwandy menyampaikan peningkatan harga tersebut memang naik sebelum didirikan oleh Kementerian Pusat.
“Dari kementerian, kapan resminya itu yang kami tunggu. Tapi kenyataan banyak para pedagang eceran mengambil potensi memaksimalkan harga,” katanya.
Baca juga: Jerit Pedagang Pasar Lubuklinggau Jelang Kenaikan Harga Minyakita |
Andang menyampaikan peningkatan tersebut terjadi ditingkat pengecer karena telah beredar pemberitahuan harga Minyakita mulai meningkat meskipun belum resmi.
“Kita tak dapat mencegahnya, sebab pemberitahuan bakal ada peningkatan telah menyebar jadi penduduk ini memaksimalkan harga sebelum resmi dari kementerian,” ujarnya.
Andang berpendapat sebaiknya pemberitahuan ihwal peningkatan harga tersebut didirikan apalagi dulu sebelum disebarkan terhadap masyarakat.
“Sebenarnya ini delima bagi pemerintah daerah, harusnya diumumkan kalo telah resmi. Seperti pola ada peningkatan harga materi bakar, ya orang-orang sudah dinaikkannya harga sebelum resmi,” imbuhnya.
Andang menyampaikan buat di kelompok biro sendiri harga masih sama, tapi ditingkat pengecer yang menyibukkan untuk dicegah.
“Untuk biro mereka mengikuti peresmian sama mempunyai harga sendiri. Untuk yg pengecer ini yg sulit sebab mereka mengambil laba yang harga sekarang, namun telah memasarkan dengan harga yg mau tiba,” jelasnya.
Andang berharap pemerintah sentra bagi segera meresmikan rencana tersebut sebab apabila ditunda-tunda mulai merugikan masyarakat.
“Kalo memang itu kebijakan dari pemerintah sentra ya langsung direalisasikan, jangan ditunda-tunda lagi sehingga pasar itu ada kepastian sebab kalo begini penduduk yang dirugikan,” ungkapnya.
Baca juga: Cabai dan Bawang Merah Kaprikornus Penyumbang Inflasi Terbesar Bulanan-Tahun di Sumsel |
