BPKH Tegaskan Tak Gunakan Dana Haji Untuk Kesibukan Balik Kerja Bareng 2025

Jakarta –BeritaMasaKini– Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah memastikan bahwa agenda Balik Kerja Bareng 2025 tidak menggunakan dana setoran haji.
“Program Balik Kerja ini pastinya didanai bukan dari dana setoran permulaan haji, namun dari Dana Abadi Umat (DAU) yang setiap tahun kita anggarkan untuk penerimaan faedah bagi kemaslahatan umat muslim,” katanya terhadap wartawan usai agenda pertemuan pers Balik Kerja Bareng BPKH 2025 di Muamalat Tower, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025).
Senada dengan itu, Anggota Badan Pelaksana BPKH yang turut hadir juga menggarisbawahi terkait dana yang digunakan untuk agenda Balik Kerja Bareng 2025.
“Jadi jikalau agenda kemaslahatan ini, niscaya pastinya kita menggunakan Dana Abadi Umat. Kaprikornus bukan menggunakan dana haji,” ungkapnya.
Lebih lanjut Fadlul menerangkan bahwa Balik Kerja Bareng 2025 berencana memfasilitasi para pemudik untuk kembali melakukan pekerjaan ke Jabodetabek secara gratis tanpa dipungut biaya. Setidaknya ada lima kota pemberangkatan yang disiapkan pada agenda tersebut yakni Surabaya, Jogja, Solo, Garut dan Lampung.
Baca juga: Spesies Reptil Baru Ditemukan! Seolah-Olah Buaya, Tinggal Di Pohon |
“Ini juga yakni kali ketiga dari BPKH menjalankan agenda balik kerja. Karena animonya sungguh luar biasa, maka kami setiap tahun lalu menganggarkan dari Dana Abadi Umat untuk menjalankan dan merencanakan agenda balik kerja ini,” ujarnya.
Tahun ini, kata Fadlul, kota Semarang yang sebelumnya tergolong salah satu kota pemberangkatan agenda Balik Kerja Bareng BPKH ditiadakan.
“Kalau dari segi persebaran lokasi memang Solo ini kan sama Semarang tidak terpaut jauh dari segi jarak. Kaprikornus mungkin kita intensifkan ke arah Solo,” terang Fadlul
Sebagai gantinya, BPKH membuka jalur gres kota keberangkatan yakni Lampung dan Garut. Hal ini dimaksudkan biar sosialisasi keuangan haji sanggup tersebar lebih luas.
“Kita membuka satu jalur gres di Pulau Sumatera yakni di Lampung dan Garut di Jawa Barat. Ini pertimbangannya agar sosialisasi dari keuangan haji yang kami sampaikan terhadap seluruh penduduk sanggup tersebar lebih luas lagi, agar mereka mengenali perihal apa yang kami lakukan dan bagaimana hal-hal yang terkait dengan antisipasi dan keberangkatan haji,” pungkasnya.