Fintech

Republik Indonesia Jadi Negara Ketiga Ekosistem Fintech Syariah Paling Aman Di Dunia

Ilustrasi fintech
JakartaBeritaMasaKini– Republik Indonesia berada di posisi ketiga selaku negara dengan ekosistem financial technology (fintech) syariah paling aman di dunia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umun Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya pada di saat Rapat Dengar Pendapat bareng dengan Komisi XI hari ini.

Ronald menyampaikan secara jumlah penyaluran. pembiayaan fintech syariah lebih besar ketimbang negara lain. Namun, Republik Indonesia kalah dari Arab Saudi dan Malaysia selaku negara dengan ekosistem financial technology (fintech) syariah paling kondusif.

“Tahun ini kita kembali posisi tiga dunia untuk klasifikasi Fintech Syariah secara global di bawah dari Saudi Arabia dan Malaysia. Walaupun data menariknya merupakan secara jumlah penyelenggara Fintech Syariah Indonesia paling banyak, secara jumlah penyaluran pembiayaan Indonesia paling besar,” tutur Ronald di Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Jakarta Pusat pada Rabu (12/3/2025).

Baca juga: Tanggal 15 Maret Memperingati Apa? Ada Hari Hak Pelanggan Sedunia

 

Berdasarkan paparannya, hal ini menurut pada Global Islamic Fintech Report 2023/2024 yang dibarengi sebanyak 490 Fintech Syariah di dunia dengan market size yang diproyeksi sanggup meraih US$ 306 miliar pada 2028.

Arab Saudi menempati posisi pertama dengan 83 poin dan Malaysia di peringkat kedua dengan 82 poin. Kemudian, posisi Indonesia disusul oleh Uni Emirate Arab dengan 61 poin di peringkat keempat dan Inggris Raya dengan 50 poin di peringkat kelima.

“Kita disini kalau dilihat juaranya ada dua parameter. Disini kita lihat di syariah compliance dan regulation. Untuk bank participation kita sedang turun. Karena memang industrinya kemarin mungkin banyak gunjingan ya dan prospeknya tetap ini akan sanggup terus kita dorong,” imbuh Ronald.

Ke depan, pihaknya berkomitmen untuk terus mengerjakan literasi dan edukasi keuangan. Dalam hal ini, Ronald menyebut pihaknya berkomitmen untuk tidak menolak seruan acara literasi dan edukasi keuangan baik yang dibayar maupun tidak.

Sementara itu, acara literasi dan edukasi, AFSI mencatat sudah melibatkan 79 teman pelaksana dan sudah menyelenggarakan 163 program sejauh ini.

“Itu kontrak di kami. Harapannya apa? Supaya kita paham bahwa hingga detik ini aja masih sukar penduduk memahami wacana Fintech. Pengalaman aku kemarin gres buka rekening di salah satu bank syariah. CS-nya nanya sama saya, Bapak kerja di sektor apa? Fintech. Apa itu fintech Pak? Padahal mereka di sektor keuangan gitu ya. Gimana penduduk awam?” tambah dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *